Rabu, 19 September 2018

Tiga Soal Ini Di sepakati dalam Interfaith Dialogue dengan Finlandia

Kabar Berita Terbaru - Finlandia, negeri di daerah Skandinavia ini terkenal pada dunia lantaran metode pendidikannya. Publik di Indonesia juga mengetahui negeri ini melalui suatu brand gawai telpon. Finlandia senantiasa berada pada posisi pertama kemerdekaan wartawan menurut survey World Press Freedom. Tahun 2018 tingkatannya turun ke nomer 4. Banding dengan Indonesia yg berada pada posisi ke 124.

Di sektor keberagaman Finlandia berikan cermati privat, termasuk juga dengan membawa seseorang duta besar menakjubkan buat masalah antar budaya serta antar agama, ialah Pekka Metso.
Tiga Soal Ini Di sepakati dalam Interfaith Dialogue dengan Finlandia
”Di dunia cuman Finlandia yg menunjuk dutabesar privat, ” kata Dutabesar Republik Indonesia buat lokasi Finlandia serta Estonia, Wiwiek Setyawati Firman, di sela-sela dialog antar agama serta antar media (Interfaith and Intermedia Dialogue) di Helsinki, 17 September 2018.

Finlandia juga berubah menjadi satu diantaranya negara di Eropa Barat yg mengaku penganut agama beda tidak cuman agama sebagian besar Kristen Evangelical Lutheran yg diikuti 70-an prosen dari 5, 5 juta masyarakatnya.

Sejumlah kenyataan diatas memperkokoh pentingnya Finlandia berubah menjadi partner dialog bilateral antar agama serta antar media untuk Indonesia.

”Finlandia berubah menjadi negara partner dialog Indonesia yg ke-30 di sektor ini, ” kata Azis Nurwahyudi, Direktur Diplomasi Publik, pada Direktorat Jenderal Infomasi serta Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Delegasi Indonesia dalam dialog dengan Finlandia terdiri dalam Dubes Wiwiek, Azis Nurwahyudi, staf privat Presiden RI sektor agama Siti Ruhaini Dzuhayatin, stas privat wakil presiden sektor reformasi birokrasi yang cedekiawan muslim Azyumardi Azra, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Indonesia Pendeta Gomar Gultom, Ketua Sektor Interaksi Internasional Majelis Buddha serta penulis, Uni Z. Lubis, senantiasa pemimpin redaksi IDN Times, media digital dengan obyek millennials serta gen Z.

Azyumardi Azra menjelaskan bagaimana Pancasila merupakan suatu basic negara yg “Religously friendly” untuk semua agama yg disadari di Indonesia. “Pemerintah Presiden Jokowi sekarang santer mempromokan Islam jalan tengah, atau Wasatiyah. Mempromokan moderasi dalam menjalankan kehidupan beragama, bakal memajukan toleransi antar umat beragama, ” kata Azra.

Siti Ruhaini Dzuhayatin menjelaskan pentingnya dialog antar agama serta budaya buat kerja sama-sama membendung meriahnya mengerti ekstrimisme, radikalisme serta terorisme terlebih di ranah internet. Dia memaparkan bagaimana perbuatan teror udah libatkan wanita serta anak sama seperti perkara Bom di Surabaya.

Ruhaini yang eks ketua Komisi HAM di Organisasi Group Islam (OKI) ini menggarisbawahi pentingnya kesetaraan gender serta pendidikan yg cukuplah untuk para wanita dan akses ke arah kepemimpinan termasuk juga di organisasi keagamaan.

Pendeta Gomar Gultom memberikan kalau umat Kristiani di Indonesia tak terasa dapatkan diskriminasi. “Dalam keluarga di Indonesia pula banyak kita dapati pasangan yg interfaith, tidak sama agamanya namun terus selaras, ” kata Gultom

Philip Widjaja memberikan begitu penghargaan pada agama dengan pemeluk yg lebih kecil seperti Buddha, seperti Hari Waisak, dirayakan serta jadikan hari libur nasional. “Semua hari utama agama-agama dirayakan, ” kata Phillip.

1. Indonesia kasih beasiswa untuk 5 mahasiswa Finlandia belajar di UIN

Dalam ringkasan hasil dialog, Azis Nurwahyudi memberikan kalau Indonesia, lewat Kementerian Agama bakal berikan beasiswa tingkat master serta doktoral untuk 5 mahasiswa Finlandia buat belajar di Kampus Islam Nasional pada tahun 2019.

“Mereka bisa belajar di UIN manakah lantas, tergantung terhadap sektor studi yg digemari, ” kata Azis

2. Indonesia undang Finlandia datang di Interfaith Youth Camp 2019

Andil para muda, generasi millennials dikira utama dalam melestarikan dialog antar agama. Sebab itu, Indonesia lewat Kementerian Agama mengundang para muda Finlandia buat ikut serta dalam Interfaith Youth Camp di Indonesia pada 2019.

Dirjen IDP Cecep Herawan saat wawancara privat dengan IDN Times di sela-sela dialog dengan Rusia, di Moskow, menggarisbawahi pentingnya dialog jadi media kontak antar penduduk bangsa.

3. Indonesia undang Finlandia datang di Youth Camp for Future Faith Leaders 2019

Tetap berhubungan dengan andil para muda, Indonesia mengundang Finlandia buat ikut serta dalam Youth Camp for Future Faith Leaders di Indonesia tahun 2019.

“Selain itu, sama seperti yg diungkapkan Uni Lubis dari pihak media di Indonesia, kami buka kesempatan ada kerja sama-sama di sektor media, seperti workshop, juga produksi conten bersama-sama obyek dialog antar agama, ” kata Azis.

Azis juga memberikan Indonesia menyongsong baik apabila pihak Finlandia punyai insiatif atau program kerja sama-sama di sektor ini buat Indonesia.

Dubes Wiwiek memberikan kalau Indonesia sejauh ini udah turut serta dialog antar agama serta antar media lewat beraneka komunitas termasuk juga di ASEM, APEC serta MIKTA. Yg paling akhir ini merupakan sejenis aliansi pada Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki serta Australia.

Pada tahun 2014 Indonesia berubah menjadi tuan-rumah Komunitas Global yg ke-6 buat Aliansi Peradaban yg dikoordinasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC) , berjalan di Bali.

“Kami di Kemlu udah mengadakan beragam program yg sangat mungkin untuk para muda dari semuanya dunia buat bergabung, membuat jaringan serta turut serta dalam dialog multibudaya yg berhubungan dengan beraneka gosip, ” kata Wiwiek.

Indonesia juga udah berikan beraneka beasiswa.

Wiwiek menyongsong senang akkan dialog dengan Finlandia. “Dalam tatanan dunia global sekarang, ideologi serta nilai-nilai kapan saja diulas di media. Mempunyai bentuk dapat dialog konstruktif buat perdamaian dunia, seperti bicara bab toleransi, kemajemukan, multikultur dan seterusnya, atau berbentuk yg destruktif seperti penyebaran perkataan kedengkian, radikalisme, eksterimisme, terorisme dan seterusnya, ” kata Wiwiek.

Meriahnya pemanfaatan social media bikin makin sukar mengendalikan saluran dari ideologi serta nilai-nilai yg melimpah di ranah internet.

“Sangat ringan untuk siapa-siapa saja individu atau organisasi buat menyebarluaskan perkataan kedengkian yg miliki potensi membawa keguncangan dalam warga, ” kata Wiwiek.

Sebab itu, dialog antar agama serta antar media seperti yg dilaksanakan dengan Finlandia berubah menjadi komunitas yg baik buat pertukaran pengalaman serta inspirasi dan kerja sama-sama di antara ke dua negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar