Kabar Berita Terbaru - Seseorang bayi di Sumatera Utara menyandang Cyclopia. Tetapi, saat ini bayi itu udah wafat. Belum juga didapati dikarenakan pastinya yang menimbulkan kelainan yg berlangsung terhadap bayi malang itu.
Seseorang bayi di Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, lahir dalam situasi tak prima. Bayi yg lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, Kamis lebih kurang waktu 15. 30 WIB itu, menyandang cyclops syndrome atau biasa dimaksud cyclopia (bermata satu) .
Tetapi, bayi malang itu cuma bisa bertahan tak lebih dari 8 jam. Bayi yg dilahirkan lewat operasi caesar itu wafat lebih kurang waktu 22. 55 WIB. Belum juga didapati pastinya yang menimbulkan mengapa bayi itu menyandang cyclopia. Orang-tua bayi yg berada di daerah Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal, juga belum juga berikan info.
Tetapi terhadap VOA, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mandailing Natal, Syarifuddin Nasution mengemukakan ada dua factor yang menimbulkan bayi itu menyandang cyclopia. Tetapi, pengakuan yg dilepaskan Syarifuddin tetap sekedar perkiraan lantaran tetap tunggu info dari ke dua orang-tua bayi itu.
" Bila yang menimbulkan pastinya kita belum juga tahu tetap perkiraan sesaat, lantaran orang tuanya belum juga kooperatif. Belum juga dapat diminta info pengin menuju manakah pemicunya. Namun bila perkiraan sesaat kita ada dua besar kemungkinan. Pertama itu obat-obatan yg dikonsumsi sang ibu waktu tri semester pertama (kehamilan) . Itu perkiraan, ya. Bukti yg pertama arahnya tetap kesana, " kata Syarifuddin terhadap VOA.
Ditambahkannya, dugaan kuat factor yang menimbulkan bayi itu menyandang cyclopia merupakan lantaran di serang virus. Satu diantaranya virus rubela (campak Jerman) yg menyerang banyak ibu ketika hamil. Untuk wanita hamil, penyakit ini dapat sebabkan cacat bawaan sampai kematian janin.
" Mungkin ada virus dalam rahim, dapat pula rubela. Ditambah lagi virus rubela lagi kampanye besar-besaran. Menjadi peluang ke situ lagi, " kata Syarifuddin.
Disamping itu, berkenaan bab penyebaran virus rubela, Dinkes Kabupaten Mandailing Natal mengklaim angka pasien virus rubela di daerah ditempat tetap sangatlah rendah. Berdasarkan info Syarifuddin, cuma satu perkara rubela diketemukan di Mandailing Natal.
" Ini saat ini kan lagi kampanye, cuman kami ya bila capaiannya sangatlah rendah. Memang bila dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yg saya terima lima campak positif, serta satu rubela. Namun pemicunya kita belum juga tahu, itu kan virus cepat menyebarnya, " ujar Syarifuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar