Senin, 03 September 2018

Rupiah Jauh Lebih Kuat dari Gempuran Dolar AS Dibanding Lira dan Pesoc

Kabar Berita Terbaru - Nilai ganti rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS) alami pelemahan dalam beberapa minggu paling akhir. Akan tetapi pelemahan rupiah ini tidaklah terlalu dalam bila dibanding mata uang di sejumlah negara lainnya.

Rupiah Jauh Lebih Kuat dari Gempuran Dolar AS Dibanding Lira dan Pesoc
Rupiah Jauh Lebih Kuat dari Gempuran Dolar AS Dibanding Lira dan Pesoc

Diambil dari data Reuters, dari pertama tahun sampai Akhir Agustus atau year to date, rupiah cuma melemah 8, 4 %. Angka itu lebih kecil jka dibanding dengan negara berkembang yang lain.

Untuk periode yang sama, rupe India alami 10, 4 % serta Rubel Rusia tertekan sampai 15, 1 %. Tidak cuma negara itu, mata uang rand Afrika Selatan melemah sampai 16, 7 %.

Sedang untuk mata uang real Brasil alami desakan yang cukuplah dalam sampai 20, 4 %. Untuk Lira Turki pelemahannya sampai 42, 9 % serta peso Argentina sampai 51, 1 %.

Sedang spesial selama Agustus 2018, rupiah cuma melemah 1, 6 %. Jauh dibawah peso yang terdaftar 26 % serta lira yang sampai 25 %.

Chief Market Strategist FXTM Hussein Sayed menuturkan, pelemahan nilai ganti rupiah ini bukan karena aspek dari dalam negeri tapi lebih terserah karena aspek external.

" Tindakan jual lira Turki serta peso Argentina begitu bertindak pada depresiasi mencolok rupiah, " jelas dia.

Sekarang ini memang Turki serta Argentina tengah masih juga dalam babak ketidakpastian ekonomi. Hal itu membuat investor melepas aset-aset berefek seperti mata uang di negara berkembang termasuk juga rupiah.

Hal ini bisa di picu dari berjalannya asean games di indonesia dan sensasi Pemerintah Berikan Hadiah Di Asian Games untuk para atlet yang menang dalam perlombaan asean game 2018yang di langsungkan di indonesia sendiri.

Akan tetapi memang, pelemahan rupiah tidaklah terlalu besar karena keadaan ekonomi makro cukuplah konstan. Bahkan juga BI sebelummnya sudah lakukan tindakan antisipasi dengan meningkatkan suku bunga referensi saat seringkali.

Awal mulanya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyampaikan jika semestinya pelemahan rupiah ini tak perlu dikuatirkan karena kestabilan ekonomi serta keuangan dapat terbangun dengan baik.

" Likuiditas terbangun baik, non performing loan (NPL) di perbankan Indonesia bahkan juga alami penurunan dibanding 2015 dari 3, 2 % jadi 2, 7 %. " kata Mirza hal ini terserat hingga pihak yang melarangar UUD seperti salah satunya Judi Casino Online yang semakin menurun peminatnya akibat dollar meningkat di indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar